TUGAS
Kelompok :
Nama Anggota
: 1. Muhammad Bayu Ardi
2. Jerry Nugroho
3.George Timothy.M
Universitas Gunadarma
2012
Prinsip Pengembangan Sistem Informasi
Sebuah survai memperkirakan bahwa hanya empat persen
(4%) dari semua software yang disusun benar-benar berguna. Sebuah survai yang
lain memperkirakan bahwa 15 % dari proyek pembangunan sistem informasi tidak
pernah memberikan hasil apapun dan kelebihan biaya mulai dari 100% sampai
dengan apapun dan kelebihan biaya mulai dari 100% sampai dengan 200% dalam
proyek tersebut merupakan hal yang biasa & umum. Ada banyak alasan mengapa
organisasi gagal mencapai tujuan pembangunan atau pengembangan sistem
informasi, seperti:
a. Kurangnya dukungan dari manajemen senior dalam proses pembangunan atau pengembangan sistem informasi tersebut.
b. Terjadinya perubahan kebutuhan inrformasi pemakai
c. Kehadiran teknologi baru
d. Kekurangan standar metodologi pengembangan system.
e. Kelebihan beban kerja atau kurangnya keahlian dari SDM yang ada di dalam organisasi maupun tim penyusun system.
Oleh karena itu sewaktu akan membangun atau mengembagkan sistem informasi, ada beberapa prinsip yang tidak boleh dilupakan. Prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
a. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
Setelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan menggunakan informasi dari sistem ini adalah manajemen sehingga sistem harus dapat memenuhi kebutuhan manajemen.
a. Kurangnya dukungan dari manajemen senior dalam proses pembangunan atau pengembangan sistem informasi tersebut.
b. Terjadinya perubahan kebutuhan inrformasi pemakai
c. Kehadiran teknologi baru
d. Kekurangan standar metodologi pengembangan system.
e. Kelebihan beban kerja atau kurangnya keahlian dari SDM yang ada di dalam organisasi maupun tim penyusun system.
Oleh karena itu sewaktu akan membangun atau mengembagkan sistem informasi, ada beberapa prinsip yang tidak boleh dilupakan. Prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
a. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
Setelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan menggunakan informasi dari sistem ini adalah manajemen sehingga sistem harus dapat memenuhi kebutuhan manajemen.
b. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
Untuk pengembangan sistem membutuhkan dana yang tidak sedikit, apalagi bila menggunakan teknologi yang mutakhir.
c. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
Manusialah yang berperan atas keberhasilan suatu sistem, baik dalam proses pengembangan, penerapan maupun dalam operasinya. Oleh karena itu orang yang terlibat dalam pengembangan maupun penggunaan sistem harus merupakan orang yang terdidik dan menguasai segala permasalahan yang ada dan mempunyai solusi akan apa yang akan dilakukan.
d. Tahapan kerja dan tugas yang
harus dilakukan dalam pengembangan sistem.
Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja dan melibatkan beberapa personal dalam bentuk suatu tim untuk mengerjakannya.
e. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
Tahapan kerja pengembangan sistem merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan dan langkah ini dapat saja tidak berurutan, tetapi dapat dilakukan secara bersama-sama. Misalnya di dalam pengembangan sistem, perancangan output merupakan tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan perancangan file. Ini tidak berarti bahwa semua dapat melaksanakan perancangan file, tetapi dapat dilakukan secara serentak. Sewaktu proses perancangan output dilakukan, hasil perancangan output yang telah selesai dapat dipergunakan untuk perancangan file.
f. Takut membatalkan proyek.
Pada umunya merupakan pantangan untuk membatalkan proyek yang sedang berjalan. Keputusan untuk meneruskan atau membatalkan suatu proyek memang harus didasarkan evaluasi yang cermat. Untuk kasus tertentu di mana proyek terpaksa harus dihentikan atau dibatalkan karena sudah tidak layak lagi, maka pembatalan itu harus dilakukan dengan tegas.
g. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.
Kegagalan unuk membuat suatu dokumentasi kerja merupakan salah satu hal yang sering terjadi dan merupakan kesalahan kritis yang dibuat oleh analis sistem.
Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja dan melibatkan beberapa personal dalam bentuk suatu tim untuk mengerjakannya.
e. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
Tahapan kerja pengembangan sistem merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan dan langkah ini dapat saja tidak berurutan, tetapi dapat dilakukan secara bersama-sama. Misalnya di dalam pengembangan sistem, perancangan output merupakan tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan perancangan file. Ini tidak berarti bahwa semua dapat melaksanakan perancangan file, tetapi dapat dilakukan secara serentak. Sewaktu proses perancangan output dilakukan, hasil perancangan output yang telah selesai dapat dipergunakan untuk perancangan file.
f. Takut membatalkan proyek.
Pada umunya merupakan pantangan untuk membatalkan proyek yang sedang berjalan. Keputusan untuk meneruskan atau membatalkan suatu proyek memang harus didasarkan evaluasi yang cermat. Untuk kasus tertentu di mana proyek terpaksa harus dihentikan atau dibatalkan karena sudah tidak layak lagi, maka pembatalan itu harus dilakukan dengan tegas.
g. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.
Kegagalan unuk membuat suatu dokumentasi kerja merupakan salah satu hal yang sering terjadi dan merupakan kesalahan kritis yang dibuat oleh analis sistem.
Selain itu di dalam menghadapi masalah-masalah untuk mengantisipasi risiko kegagalan sistem dalam proses pembangunan atau pengembangan sistem, ada beberapa rencana kontrol yang bisa dilakukan:
a. Menggunakan metodologi pengembangan sistem yang standard an terdokumentasi dengan baik.
b. Menggunakan peralatan manajemen proyek untuk merencanakan, mengkoordinasikan dan mengamati proyek pengembangan sistem informasi.
c. Membuat laporan-laporan dan dokumen yang lain secara periodik untuk membuat personil-personil dalam tim pengembangan sistem bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas-tugas mereka.
d. Mengajak pemakai (user), manajer dan auditor untuk berpartisipasi dalam proyek pembangunan/pengembangan sistem.
e. Menguji sistem secara menyeluruh sebelum mengimplementasikannya untuk memastikan bahwa sistem informasi tesebut sudah memenuhi kebutuhan pemakai.
f. Menyusun kontrol untuk melakukan perubahan program secara formal guna mencegah terjadinya perubahan yang tidak sah.
g. Melakukan pemeriksaan setelah dilakukan implementasi secara menyeluruh guna memeriksa efisiensi dan efektivitas sistem baru dan untuk pengembangan sistem selanjutnya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM
Siklus hidup
pengembangan sistem ( System development life cycle / SDLC ) adalah tahapan
aktivitas yang harus dikerjakan oleh pengembang sistem untuk menghasilkan
sebuah sistem yang dapat dioperasikan pada organisasi
pemakai sistem.
pemakai sistem.
PERENCANAAN SISTEM
(SYSTEM PLAN)
Perencanaan system
mencakup identifikasi subsistem dalam system informasi yang perlu diperhatikan
dalam pengembangan.
Tujuan perencanaan :
- Mengidentifikasi masalah yang perlu segera diatasi ataupun kepentingan di masa yang akan datang.
- Memanfaatkan sumberdaya secara tepat pada target subsistem yang paling membutuhkan.
- Menghindari dan meminimalkan duplikasi dan hasil yang sia – sia agar perkembangan system konsisten dengan perencanaan strategic oorganisasi secara keseluruhan
Tahapan dalam
perencanaan system :
Obtain Support Of Top
Management
Sangat penting bagi
pengembang system untuk mendapat dukungan dari manajemen puncak perusahaan
pemakai system. Namun tidak berarti pengembang system selalu mengikuti kemauan
manajemen. Peran pengembang system seperti dokter kepada pasien, yang
menentukan obat apa yang diperlukan pasien sesuai dengan hasil diagnosenya,
bukan sesuai dengan yang diinginkan pasien.
Organize Steering
Committee
- Dewan pengarah (steering committee) mewakili manajemen puncak dan selruh fungsi utama dalam organisasi.
- Tanggung jawab utama Dewan Pengarah adalah memfokuskan kebutuhan perusahaan akan informasi sekarang dan masa yang akan datang.
- Perlu adanya wakil dari manajemen puncak (missal, wakil presiden direktur bidang system informasi) agar system yang dibangun cocok dengan perencanaan strategic perusahaan secara keseluruhan.
- Perlu adanya wakil dari seluruh fungsi utama agar system yang dibangun sesuai dengan kebutuhan para pengguna.
Clarify Objectives and
Contraints
- Tujuan pembuatan system harus seirama dengan tujuan umum organisasi dan tujuan khusus bagian – bagian yang ada dalam suborganisasi.
- Tujuan umum meliputi tujuan – tujuan strategis keseluruhan yang berkaitan dengan siklus perencanaan jangka panjang.
- Tujuan khusus merupakan tujuan yang bersifat taktis yang berjangka waktu 1s/d 3 tahun dan merupakan bagian dari tujuan strategis.
Prepare Strategic
System Plan
- Rencana system strategis (strategic system plan) merupakan rencana tertulis yang berkaitan dengan sasaran jangka pendek dan jangka panjang dalam hal pengembangan system perusahaan.
http://adiriyadi.wordpress.com/2010/11/21/siklus-hidup-pengembangan-sistem/
ANALISIS SISTEM
Abstract
1.
PENDAHULUAN
Definisi
Analisis Sistem :
Penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang
terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Tahap analisis dilakukan setelah tahap
perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap
yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan
kesalahan pada tahap selanjutnya.
Misalnya anda dihadapkan pada suatu sistem
untuk menentukan seberapa jauh sistem tersebut telah mencapai sasarannya. Jika
sistem mempunyai beberapa kelemahan, anda harus dapat menemukannya. Tugas ini
yang disebut sebagai analisis sistem.
Tugas utama dari menganalisis sistem meliputi :
§
Menentukan
lingkup sistem
§
Mengumpulkan
fakta
§
Menganalisis
fakta
§
Mengkomunikasikan
temuan-temuan tersebut melalui laporan analisis sistem
Fakta merupakan bagian dari informasi yang
menunjukkan realita, situasi dan relasi yang menjamin analisis dan pemodelan.
2. LANGKAH-LANGKAH DI DALAM
ANALISIS SISTEM
Langkah-langkah
dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah :
1.
Identify, mengidentifikasi masalah
2.
Understand, memahami kerja sistem yang ada
3.
Analyze, menganalisis sistem
4.
Report, membuat laporan hasil analisis
Untuk masing-masing langkah ini, beberapa tugas perlu
dilakukan oleh analis sistem. Supaya memudahkan untuk melakukan koordinasi dan
pengawasan, koordinator tim analis dapat membuat suatu kertas kerja yang memuat
tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk masing-masing langkah analisis sistem
ini.
3. MENGIDENTIFIKASI MASALAH
Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan
langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat
didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan.
Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh
karena itu langkah pertama yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah
mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi.
Tugas yang harus dilakukan analis sistem adalah
:
§
Mengidentifikasi
penyebab masalah
§
Mengidentifikasi
titik keputusan
§
Mengidentifikasi
personil-personil kunci
3.1. Mengidentifikasi Penyebab Masalah
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
aplikasi yang sedang dianalisisnya. Untuk aplikasi bisnis, analis sistem perlu
mempunyai pengetahuan tentang sistem bisnis yang diterapkan di organisasi,
sehingga dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah ini.
Tugas mengidentifikasi penyebab masalah dimulai dengan
mengkaji ulang terlebih dahulu subyek permasalahan yang telah diutarakan oleh
manajemen atau yang telah ditemukan oleh analis sistem di tahap perencanaan
sistem.
3.2. Mengidentifikasi Titik Keputusan
Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi,
selanjutnya juga harus mengidentifikasikan titik keputusan penyebab masalah
tersebut. Titik keputusan menunjukkan
suatu kondisi yang menyebabkan sesuatu terjadi.
Analis sistem bila telah dapat mengidentifikasi terlebih
dahulu titik-titik keputusan penyebab masalah, maka dapat memulai penelitiannya
di titik-titik keputusan tersebut. Sebagai dasar identifikasi titik-titik
keputusan ini, dapat digunakan dokumen paperwork flow atau form
flowchart bila dokumentasi
ini dimiliki oleh perusahaan.
3.3. Mengidentifikasi Personil-personil Kunci
Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah
dapat diidentifikasi beserta lokasi
terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah
personil-personil kunci baik yang langsung maupun yang tidak langsung dapat
menyebabkan terjadinya masalah tersebut. Identifikasi personil-personil kunci
ini dapat dilakukan dengan mengacu pada bagan
alir dokumen perusahaan serta dokumen
deskripsi kerja (job description).
4. MEMAHAMI KERJA SISTEM
Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari
secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat
diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Bila di tahap perencanaan sudah
pernah diadakan penelitian, sifatnya masih penelitian pendahuluan (preliminary survey). Sedangkan pada
tahap analisis sistem, penelitiannya bersifat penelitian terinci (detailed survey).
Analis sistem perlu mempelajari apa dan
bagaimana operasi dari sistem yang ada sebelum mencoba untuk menganalisis
permasalahan, kelemahan dan kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan
rekomendasi pemecahannya. Sejumlah data perlu dikumpulkan, dengan menggunakan
teknik pengumpulan data yang ada, yaitu wawancara,
oberservasi, daftar pertanyaan dan pengambilan
sampel.
Tugas yang perlu dilakukan di langkah ini
adalah :
§
Menentukan
jenis penelitian
§
Merencanakan
jadual penelitian
o
Mengatur
jadual wawancara
o
Mengatur
jadual observasi
o
Mengatur
jadual pengambilan sampel
§
Membuat
penugasan penelitian
§
Membuat
agenda wawancara
§
Mengumpulkan
hasil penelitian
4.1.
Menentukan Jenis Penelitian
Jenis
penelitian perlu ditentukan untuk masing-masing titik keputusan yang akan
diteliti. Jenis penelitian tergantung dari jenis data yang diperoleh, dapat
berupa data tentang operasi sistem, data tentang perlengkapan sistem,
pengendalian sistem, atau I/O yang digunakan oleh sistem.
4.2. Merencanakan Jadual Penelitian
Supaya penelitian dapat dilakukan secara efisien dan efektif,
maka jadual penelitian harus direncanakan terlebih dahulu yang meliputi :
o Dimana penelitian akan dilakukan
o Apa dan siapa yang akan diteliti
o Siapa yang akan meneliti
o Kapan penelitian dilakukan
Dari rencana jadual ini, berikutnya ditentukan
ke dalam jenis penelitiannya masing-masing.
4.3. Membuat Penugasan Penelitian
Setelah rencana jadual penelitian dibuat, maka
tugas dilanjutkan dengan menentukan tugas dari masing-masing anggota tim analis
sistem, yang ditentukan oleh koordinator analis sistem melalui surat penugasan
dengan menyertakan lampiran kegiatan penelitian yang harus dilakukan.
4.4. Membuat Agenda Wawancara
Sebelum wawancara dilakukan, waktu dan materi
wawancara perlu didiskusikan. Rencana ini dapat ditulis di agenda wawancara dan
dibawa selama wawancara berlangsung. Tujuannya adalah supaya wawancara dapat
diselesaikan tepat pada waktunya dan tidak ada materi yang terlewatkan.
4.5. Mengumpulkan Hasil Penelitian
Fakta atau data yang diperoleh dari hasil
penelitian harus dikumpulkan sebagai suatu dokumentasi sistem lama, yaitu :
1.
Waktu
untuk melakukan suatu kegiatan
2.
Kesalahan
melakukan kegiatan di sistem yang lama
3.
Pengambilan
sampel
4.
Formulir
dan laporan yang dihasilkan oleh sistem lama
5.
Elemen-elemen
data
6.
Teknologi
yang digunakan di sistem lama
7.
Kebutuhan
informasi pemakai sistem / manajemen
5. MENGANALISIS HASIL
PENELITIAN
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang
telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
5.1.
Menganalisis Kelemahan Sistem
Penelitian
dilakukan untuk menjawab pertanyaan :
Ø
apa yang
dikerjakan ?
Ø
bagaimana
mengerjakannya ?
Ø
siapa
yang mengerjakan ?
Ø
dimana
dikerjakan ?
Menganalisis kelemahan sistem sebaliknya
dilakukan untuk menjawab pertanyaan :
Ø
mengapa
dikerjakan ?
Ø
perlukah
dikerjakan ?
Ø
apakah
telah dikerjakan dengan baik ?
Sasaran yang diinginkan oleh sistem yang baru
ditentukan oleh kriteria penilaian sebagai berikut : relevance, capacity, efficiency,
timeliness, accessibility, flexibility, accuracy, reliability, security,
economy, simplicity
Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini,
selanjutnya analis sistem akan dapat melakukan analis dari hasil penelitian
dengan baik untuk menemukan kelemahan dan permasalahan dari sistem yang ada.
Analisa yang dilakukan meliputi :
ANALISA
|
DAFTAR
PERTANYAAN
|
Distribusi
pekerjaan
|
Apakah
tugas dan tanggungjawab telah didefinisikan dan diterapkan dengan jelas ?
Apakah
telah didistribusikan dengan efektif untuk masing-masing personil dan unit
organisasi ?
|
Pengukuran
pekerjaan
|
Apakah
kebijakan dan prosedur telah dipahami dan diikuti ?
Apakah
produktivitas karyawan memuaskan ?
Apakah
unit-unit organisasi telah bekerja sama dan terkoordinasi dengan baik menjadi
arus data dengan lancar ?
Apakah
terjadi operasi yang tumpah tindih ?
Seberapa
perlu hasil dari tiap-tiap operasi ?
Apakah
terdapat operasi yang menghambat arus data ?
Apakah
volume puncak dari data dapat ditangani dengan baik ?
Apakah
terdapat standar kinerja yang baik dan selalu mutakhir ?
|
Keandalan
|
Apakah
jumlah kesalahan yang terjadi di masing-masing operasi diminimumkan ?
Apakah
operasi-operasi telah direncanakan dengan baik dan terkendali ?
|
Dokumen
|
Seberapa
perlu dokumen-dokumen yang ada ?
Apakah
masing-masing dokumen telah dirancang untuk penggunaan yang efektif ?
Apakah
tembusan dari dokumen perlu ?
|
Laporan
|
Dapatkah
laporan dipersiapkan dengan mudah dari file dan dokumen yang ada ?
Apakah
terdapat duplikasi di file, catatan dan laporan ?
|
Teknologi
|
Apakah
fasilitas dari sistem informasi (personil, peralatan dan fasilitas lain)
cukup untuk menangani volume rata-rata data tanpa terjadi penundaan yang
berarti ?
|
5.2. Menganalisis Kebutuhan Informasi Pemakai /
Manajemen
Tugas lain dari analis sistem yang diperlukan sehubungan
dengan sasaran utama sistem informasi, yaitu menyediakan informasi yang
dibutuhkan bagi para pemakainya perlu dianalisis.